Isyarat dari pecinta senja

Senja terasa indah untuk kita, tetapi tidak dengan kisah ini. Dua hati yang saling memendam rasa yang sama dan tak bisa bersatu. Inikah yang dinamakan sakit namun tak berdarah? Meski begitu, kita percaya bahwa Tuhan punya rencana, dan rencana Tuhan itu paling baik.

Kita bercerita lewat warta yang kita tata sendiri dengan kata-kata yang ambigu. Layaknya isyarat yang belum sempat terungkap adanya. Mencoba mengikhlaskan, meski sakit dirasa.  Satu hal yg bisa kita petik, 'jangan sesali keputusan yang telah dipilih'.

Aku sedih, tapi sudah tidak bisa mengeluarkan air mata. Tuhan sudah menjawab doaku, dalam waktu yang sesingkat ini. Ternyata, kita adalah cameo di dalam lembaran kisah satu sama lain. Kau bukan untukku, dan aku bukan untukmu.

Doaku, semoga kau bahagia dan menikmati lembaran hidupmu yang baru. Dan aku yakin, kaupun mendoakanku dalam diam. Kau dan aku bertemu karena takdir, terpisah karena takdir jua. Terima kasih untuk pernah hadir di hidupku


Jakarta, 15 maret 2020
02.08 wib

Komentar

Postingan Populer