Cameo again: Kisah Sebentar
Rasanya sudah lama juga ya nggak ngeblog. Jadi kangen mau ngeblog. Heheh.. Baiklah, ada sedikit cerita dari apa yang gue alami beberapa bulan ini. Ini adalah pengalaman sekaligus pelajaran berharga buat gue untuk 2 bulan lebih atau hampir 3 bulan ini. So, langsung aja ya..
Sekitar 2-3 bulan lalu ada seseorang yang mampir di episode kehidupanku. Berkenalan dan berkomunikasi via wa karena kita dalam kondisi LDR-an dan itu pun bisa kenal karena ibunya dan bapakku Ga sengaja bertemu pada suatu kesempatan dan sempat berbagi cerita tentang anak masing-masing yang masih single.
Dia anak pertama dari 2 bersaudara, dan aku bungsu dari 4 bersaudara. Di awal chat terasa biasa saja, hanya kenalan basa basi. Selanjutnya ada sedikit bercerita dan bercanda layaknya orang yang sedang PDKT. Tetapi makin ke sini aku merasa semua menjadi monoton. Ia kelihatan pasif dan cenderung lebih ingin bercerita tentang dirinya dibanding ingin tahu tentang diriku. Chatnya juga sempat membuat stuck, karena yg ditanyakan cuma itu lagi itu lagi, semacam "lagi apa?" Sisanya lebih ke ucapan selamat pagi, selamat siang, dan kata-kata yang berulangbtiap harinya. Sampai suatu saat rasa jenuh pun tiba. Sempat sehari tidak chattingan, lalu dia mulai chat lagi.
Begitulah sampai sebulanan. Kemudian, menjelang genap dua bulan gue beranikan diri untuk menanyakan kapan kita bisa bertemu, karena kalo di chat, seolah dia sudah kenal siapa gue sehingga yang gue rasa, ini orang cuma mau tau kegiatan gue sekarang 'lagi apa' tapi bukan ke personality ya, sebagaimana orang-orang pdkt yang kepo tentang siapa gebetannya. padahal sebenarnya dia belum tau siapa gue sebenarnya baik wujud maupun personality. Tapi ya dia tuh mengesankan kalo dia mau serius, dan sempet juga tuh so sweet kirimin gue lagu yang dia nyanyiin sendiri buat gue.
Namun, jawaban dia sangat tidak memuaskan. Intinya sih, dia belum ada waktu buat ketemu gue karena dipindah-pindah terus kerjanya karena sebagai akuntan dia juga harus meninjau ke lapangan langsung. Tapi gue ngerasa nya itu alasan aja. Pernah dia ke Jakarta Ga bilang-bilang, gue waktu itu iseng aja nanya apa dia lagi di jakarta, dan dia jawab iya. Tapi lagi cuti bedrest karena sakit. Dan yang bikin bingung, dalam keadaan sakit itu dia nyempetin nganter temennya ke Ciamis buat jengukin nenek temennya. Jauh lho itu dibanding kalo dia sediakan waktu buat ketemu gue. Jadilah gue ambekin, sampe suatu hari karena dia mungkin udah kecanduan chat sama gue, akhirnya dia ngechat dan bilang kalo mamanya mau ketemu gue. Ya kali kan, gue ketemu dan ngobrol sama mamanya seorang diri? Sementara gue sama dia aja belum pernah ketemu. Ya takut canggung lah pastinya, selain memang kurang etis, karena dia aja belum pernah bertemu gue ataupun bapak gue.
Kemudian gue yang namanya perempuan juga bingungkan ini baper apa nggak ya gue pdkt dua bulan tapi ga pernah ketemu. Gue gencarin deh ya itu doa2 untuk mengistiqorohkan apa ini jodoh atau bukan di dalam sholat. Tapi gue seperti tidak menemukan isyarat apa2 tentang hubungan gue sama dia. Sampe pada suatu pagi pas bangun tidur, gue tiba-tiba yakin aja gitu harus mundur teratur. Nah, gue udah seneng tuh kan ya bisa bebas dari chattingan sama dia, dan mikir dia nggak berani lagi chat gue. Dan ternyata, gue keliru. 3 hari kemudian dia malah chat gw lagi, tapi karena pas banget waktu itu gue lagi ada kegiatan di luar kota. Gue bilang sama dia kalo gue ada acara di luar kota tapi sinyalnya yang langka karena tempatnya di kisaran perbukitan dan ditambah lagi dengan kartu provider gue yang sudah sinyal kalo di daerah perbukitan. Dia maklumin dan minta gue buat selalu berkabar.
Singkat cerita, setelah gue udah di Jakarta lagi, gue kabarin dia. Dan terjadilah percakapan yang berujung pada keinginan gue buat meet up sama dia. Dan jawabannya apa? Dia bilang memang keadaannya yang tidak memungkinkan dan dia menyerahkan ke gue maunya gimana. Ya setelah perenungan panjang gue sebelum2nya, gue pikir sebaiknya memang hubungan kita yang semu ini harus diakhiri. Daripada gue baper ga jelas kan, belum tentu juga endingnya gue sama dia. gue pikir kan daripada gue maksain lebih lama dengan kondisi yang begini tapi endingnya bakalan gini juga, ya lebih baik sekarang diakhirinya. tidak lupa gue juga minta maaf sama dia bila selama ini ada yang membuat dia tidak berkenan, juga titip salam buat ibunya karena belum ada kesempatan bertemu sampai hubungan kita berakhir. Dan dia jawab iya dengan parahnya.
3 hari kemudian, dia update status di wa yang intinya memotivasi dia supaya sabar dan terus menilai, nanti akan dikasih jawaban terbaik. Trus gue keingetan sama kata-kata kakak gue, katanya "lu jangan langsung mutusin silaturahmi juga, sesekali sapa dia" ya udah deh tuh ya gw komenin semangatin dia biar kuat dan kita sempat berbalasan chat hari itu. Dan jeng jenggggg besoknya dia hapus akun wa.
Di satu sisi gue ngerasa bersalah karena udah komenin status wa nya. kenapa dia sampe hapus akun. Kan sayang2 juga sama nomornya yang banyak kontak orang2. Padahal dia bisa aja kan hapus nomor gue biar gue Ga baca wa story dia, atau ngeblok nomor gw. Tapi itu tidak dia lakukan. Ya gue akhirnya mikir juga sih, gue harus ngerti, pastinya ini juga kan Ga mudah buat dia karena udah kebiasaan chat dan ngerasain kebaperan juga, karena dia perasa juga orangnya.
Yap, itulah kisah sebentar gue sama dia yang harus berakhir sebelum kita ketemu. Dia tuh selama ini komunukasinya baik dan sopan. Gue juga dengan kemampuan spionase gue, gue pernah stalking medsosnya. Dia itu orangnya baik tapi perasa, beda sama laki2 pada umumnya yang terkesan cuek. Dan gue rasa dia takut kalo ketemu gue nanti endingnya bakalan sedih2 juga karena dia punya masa lalu yang sedih banget buat dia, dan mungkin takut kalo gue Ga bisa terima karena dia tidak jujur dari awal tentang ini. Dia masih takut buat menjalani hubungan baru, dia komunikasi sama gue semata-mata karena menghormati ibunya.
Daaan apapun alasannya, nyatanya kisah kita sudah berakhir. Walau begitu, namanya pernah dekat sebentar, ada lah pasti rasa kehilangan dan sedih yang gue rasakan. Tapi ya waktu terus berlalu dan ini move on nya juga lebih cepat daripada move on dari hubungan gue yang sebelumnya yang sampe setahun. Karena yang dulu kan emang pernah ada cerita bareng.
Sekarang hanya bisa doakan semoga dia bisa jadi pribadi yang lebih baik lagi dan menemukan orang yang tepat sebagai teman hidupnya. Karena gue yakin dia orangnya baik. Cuma dia butuh waktu aja untuk bisa terbuka. Jangan lupa bahagia mas..
Komentar
Posting Komentar