Akhir Cerita Fajar dan Senja

 Dulu tak pernah terpikirkan akan jatuh hati padamu

Sebuah nama yang luput dari doaku

Hingga pada saat aku menyadari hampa tanpamu

Kemudian aku mencarimu dan kau bersembunyi


Lalu ada masa aku kembali dan kau menyambutku

Melanjutkan kisah yang sempat terhenti

Hingga suatu saat aku berhenti

Berhenti karena takut kehilanganmu nantinya


Aku berhenti dalam bertindak, tapi memulai dengan doa

Meminta pada Sang Maha Cinta akan takdirNya

Semusim berlalu, sampai akhirnya kudapati jawaban itu

Bahwa kamu hanyalah cameo di dalam kisahku


Aku tersentak, ketika aku tahu kenyataannya

Hatimu telah menemukan pelabuhannya

Tanpa diberi jeda untuk mempersiapkan diri

Aku terlambat untuk mengetahui itu


Terdiam lalu menertawai diri

Tak sanggup menitikan air mata

Terasa berat untuk merayakan kesedihan

Itulah kiranya yang aku rasakan berminggu-minggu 


Hingga pada suatu malam aku mengajak diriku bicara

Menyatakan apa yang dirasakan saat itu

Kutumpahkan segala yang kurasakan

Perih dan meronta-ronta sejadinya


Kamu sudah tak lagi mewarnai hariku

Langit pun kelabu, seolah tau apa yang kurasa

Sebuah efek yang tertunda itu telah datang

Bahwa fajar dan senja hanyalah semburat warna yang sama, tapi tak menyatu dalam waktu


Lalu tempo hari kau hadir di mimpiku

Untuk yang pertama kalinya saat kisah ini usai

Alam bawah sadarku rupanya masih inginkanmu

Obsesi, ilusi, sekaligus depresi melebur jadi satu


Tak ada lagi waktu berbagi cerita jenaka

Satu di antara seribuku tak lagi membersamai

Terima kasih untuk waktu dan telingamu dulu

Kulepas engkau dengan sisa cintaku 


Jakarta 20 Maret 2021

06.49 WIB


Komentar

Postingan Populer