Yang Tertinggal

Ada yang tertinggal saat dia pergi. Bahkan berbulan-bulan saat kita tak lagi di tempat yang sama. Ya, memori itu sedang rajin-rajinnya menghampiri. Entah dimulai dari pembicaraan yang ringan, hingga yang berat. Waktu yang dulu pernah kita luangkan bersama untuk saling bercerita. Dari hal-hal yang jenaka, sampai hal-hal yang berat. 

Aku benci bila harus teringat ini. Namun akupun tak kuasa melawannya. Satu-satunya ketidaksanggupanku saat ini, yaitu menghapus keberadaanmu. Itu saja. Tak seharusnya aku mengingat sesuatu yang sudah tidak ada gunanya lagi.

....

Sejenak aku berpikir, merenungkan apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang menjadi inti dari rasa sedih yang berkepanjangan ini? Ternyata karena diri ini telah menggantungkan kebahagiaannya pada orang lain. Jadi merasa tidak adil sama diri sendiri.

Hal yang kudapat dari kisah ini sekarang adalah aku belajar menerima apa yang menjadi takdirku. Menikmati keputusan yang telah aku ambil. Lalu berjanji untuk tidak mengulang cerita yang sama. Karena aku tahu, sungguh tak layak menyesali apa yang tidak benar-benar aku perjuangkan padahal itu adalah hal yang sangat aku inginkan. Ya, aku adalah pelakon utama dalam kisah hidupku. Karena aku adalah manusia dewasa, dan aku yang paling bertanggung jawab pada diriku sendiri. 

....


Jakarta, 131221

15.45 WIB

Komentar

Postingan Populer