Fajar dan Senja

Fajar dan Senja
Semburat warna langit yang selalu dicinta
Dua waktu dengan warna yang serupa
Namun tak pernah bertemu

Kamu sangat menyukai fajar
Dan aku senang menatap senja
Mungkin begitulah kiranya kita
Yang tidak bisa menjadi nyata

Gebu yang pernah ada
Atau mungkin masih ada
Harus direlakan begitu saja
Sebagaimana membiarkan mentari tenggelam

Satu diantara seribu-ku kini tinggal cerita
Mungkin tidak bisa aku lupakan
Meski tidak harus untuk kuingini kembali
Seseorang yang telah mengukir bahagiaku

Bagaimana mungkin aku melupakan warnamu 
Yang sebegitu indah mengisi hari-hariku
Aku masih ingat senyuman untukku itu
Senyuman yang  mungkin tak bisa lagi untukku

Sebulan lalu kita masih berbagi cerita
Kau kisahkan tentang dirimu
Dan aku pun menceritakan kisahku
Namun sekarang kita bagaikan orang asing

Sosok yang begitu antusiasnya ingin tau ceritaku
Pendengar sekaligus penganalisa pribadiku
Kini harus kubiarkan pergi begitu saja
Dan hanya bisa kulihat sinarnya dari kejauhan

Aku tidak pernah menyesali pertemuan kita
Begitupun perasaan yang terlanjur tumbuh
Semoga begitu pula denganmu
Tidak semua yang diingini bisa dimiliki

Dari senja untuk fajar
Kemarin adalah hari lahirmu
Dan kini aku harus berlalu
Doaku, semoga selalu bahagia harimu

.
.
Jakarta, 31 Juli 2020
Pukul 03.36 pagi
Ismi Choiriana
Idul Adha yang Indah
Dengan kisah "qurban" yang berbeda




Komentar

Postingan Populer