Dalam kenangan
Aku benci situasi yang seperti ini
Perasaan yang bisa datang sewaktu-waktu kala ku sendiri
Namun, yang lalu rasanya tak mungkin terjadi lagi
Karena ia hanya akan menjadi sebuah memori
Kusebut perasaan ini sebagai rindu
Rindu yang dapat membuncah sewaktu-waktu
Layaknya merapi yang suatu saat aktif dan menumpahkan laharnya
Yang laharnya mengalir tak tentu arah
Hujan.. selalu mengingatkanku padamu
Seseorang yang hadir disambut hujan saat pertama kali datang
Seseorang yang diguyur hujan saat dia pergi
Ya, pergi..
Kehadiranmu awalnya adalah hal yang tidak kunantikan
Tapi kau tak patah arang menawarkan cerita
Cerita yang membawaku sebagai pemeran utamanya
Ya, sebuah cerita..
Seseorang yang membawaku pada kebingungan
Kebingungan yang hingga saat ini masih menjadi tanda tanya
Kebingungan yang akhirnya mengantarkan ku pada sebuah keputusan
Ya, meninggalkan mu..
Meninggalkanmu tanpa sebuah penjelasan
Sesuatu yang mungkin sulit dimengerti
Sesuatu yang membuatmu bertanya-tanya
Sesuatu yang akhirnya kau biarkan pergi
Dalam perenungan panjang ku, akhirnya aku sadar
Bahwa ternyata aku benar-benar mencintaimu
Seseorang yang ingin kulabuhi
Seseorang yang ingin kutemani
Saat aku menyadari itu, lantas aku berpikir
Mungkinkah kau masih merindukanku seperti dulu?
Mungkinkah kau sudi memaafkan ku?
Mungkinkah kau sudi berjumpa lagi?
Aku tak pernah melakukannya sebelum ini
Berupaya memperjuangkan apa yang masih menjadi tanda tanya
Mencari jawaban perenungan panjangku
Mencari kembali ruang hati yang sempat kusinggahi
Aku ingin meminta maaf
Oleh karenanya, ku beranikan diri menghubungimu kembali
Dan kau membalasnya dengan baik
Kuajak kau bertemu, dan kau pun menurutinya
Aku tak menyangka, angin apa yang membawamu datang?
Hanya untuk menuruti permintaan seseorang yang pernah pergi tanpa penjelasan
Hingga akhirnya kita berbicara
Hingga akhirnya aku sadari bahwa aku terlambat..
Ya, terlambat..
Pada akhirnya kau memutuskan untuk menjauh
Menghilangkanku dari kehidupanmu
Namun, tatapan terakhirmu malam itu terasa mengiris batinku
Tatapan yang didalamnya ada kesedihan
Aku menerima keputusanmu
Kemudian aku melepaskanmu
Membiarkanmu menjalani hidupmu yang baru
Dan dari semua itu, aku banyak belajar
Perpisahan memang menyisakan kesedihan
Namun sedih itu tidaklah abadi
Hal yang aku tangisi saat ini, kelak bisa jadi hal yang aku syukuri
Karena pada akhirnya kita akan tiba pada sebuah pemahaman
Ya, pemahaman yang baik..
Entah di mana dan dalam kondisi apa
Semoga kebaikan selalu menyertaimu
Semoga kebahagiaan yang kau nantikan segera datang
Menyejukkan hidupmu dengan ketenangan
Kadar cinta bisa bertambah, berkurang, bahkan menghilang
Tetapi, siapa yang bisa menghapus kenangan?
Berlalu, adalah caraku menemui jalanku
Hingga akhirnya aku akan sampai di tempat yang semestinya
Dalam kerinduan aku berjalan
Menelusuri tempat yang baru
Untuk mencapai sebuah tempat yang disebut: pemahaman
Ya, pemahaman..
Terima kasih untuk pernah hadir di kehidupanku
Terima kasih untuk pernah menjadi penyemangatku
Terima kasih untuk semua hal yang sudah pernah kita lalui
Terima kasih untuk tetap menjadi baik
Jakarta, 17 Mei 2016
Pukul: 00.53 WIB
Perasaan yang bisa datang sewaktu-waktu kala ku sendiri
Namun, yang lalu rasanya tak mungkin terjadi lagi
Karena ia hanya akan menjadi sebuah memori
Kusebut perasaan ini sebagai rindu
Rindu yang dapat membuncah sewaktu-waktu
Layaknya merapi yang suatu saat aktif dan menumpahkan laharnya
Yang laharnya mengalir tak tentu arah
Hujan.. selalu mengingatkanku padamu
Seseorang yang hadir disambut hujan saat pertama kali datang
Seseorang yang diguyur hujan saat dia pergi
Ya, pergi..
Kehadiranmu awalnya adalah hal yang tidak kunantikan
Tapi kau tak patah arang menawarkan cerita
Cerita yang membawaku sebagai pemeran utamanya
Ya, sebuah cerita..
Seseorang yang membawaku pada kebingungan
Kebingungan yang hingga saat ini masih menjadi tanda tanya
Kebingungan yang akhirnya mengantarkan ku pada sebuah keputusan
Ya, meninggalkan mu..
Meninggalkanmu tanpa sebuah penjelasan
Sesuatu yang mungkin sulit dimengerti
Sesuatu yang membuatmu bertanya-tanya
Sesuatu yang akhirnya kau biarkan pergi
Dalam perenungan panjang ku, akhirnya aku sadar
Bahwa ternyata aku benar-benar mencintaimu
Seseorang yang ingin kulabuhi
Seseorang yang ingin kutemani
Saat aku menyadari itu, lantas aku berpikir
Mungkinkah kau masih merindukanku seperti dulu?
Mungkinkah kau sudi memaafkan ku?
Mungkinkah kau sudi berjumpa lagi?
Aku tak pernah melakukannya sebelum ini
Berupaya memperjuangkan apa yang masih menjadi tanda tanya
Mencari jawaban perenungan panjangku
Mencari kembali ruang hati yang sempat kusinggahi
Aku ingin meminta maaf
Oleh karenanya, ku beranikan diri menghubungimu kembali
Dan kau membalasnya dengan baik
Kuajak kau bertemu, dan kau pun menurutinya
Aku tak menyangka, angin apa yang membawamu datang?
Hanya untuk menuruti permintaan seseorang yang pernah pergi tanpa penjelasan
Hingga akhirnya kita berbicara
Hingga akhirnya aku sadari bahwa aku terlambat..
Ya, terlambat..
Pada akhirnya kau memutuskan untuk menjauh
Menghilangkanku dari kehidupanmu
Namun, tatapan terakhirmu malam itu terasa mengiris batinku
Tatapan yang didalamnya ada kesedihan
Aku menerima keputusanmu
Kemudian aku melepaskanmu
Membiarkanmu menjalani hidupmu yang baru
Dan dari semua itu, aku banyak belajar
Perpisahan memang menyisakan kesedihan
Namun sedih itu tidaklah abadi
Hal yang aku tangisi saat ini, kelak bisa jadi hal yang aku syukuri
Karena pada akhirnya kita akan tiba pada sebuah pemahaman
Ya, pemahaman yang baik..
Entah di mana dan dalam kondisi apa
Semoga kebaikan selalu menyertaimu
Semoga kebahagiaan yang kau nantikan segera datang
Menyejukkan hidupmu dengan ketenangan
Kadar cinta bisa bertambah, berkurang, bahkan menghilang
Tetapi, siapa yang bisa menghapus kenangan?
Berlalu, adalah caraku menemui jalanku
Hingga akhirnya aku akan sampai di tempat yang semestinya
Dalam kerinduan aku berjalan
Menelusuri tempat yang baru
Untuk mencapai sebuah tempat yang disebut: pemahaman
Ya, pemahaman..
Terima kasih untuk pernah hadir di kehidupanku
Terima kasih untuk pernah menjadi penyemangatku
Terima kasih untuk semua hal yang sudah pernah kita lalui
Terima kasih untuk tetap menjadi baik
Jakarta, 17 Mei 2016
Pukul: 00.53 WIB
Komentar
Posting Komentar